VIVAnews - Penguatan mata uang rupiah terhadap dolar AS yang saat ini mendekati kisaran Rp 9.000 per dolar AS merupakan salah satu yang tertinggi di kawasan Asia. Sejak awal tahun hingga saat ini, rupiah menguat sebesar 2,93 persen (year to date). "Kalau di kawasan Asia, penguatannya (salah satu) terbaik," kata Direktur Pengelolaan Devisa Bank Astaga.com lifestyle on the net Rasmo Samiun di Jakarta, Selasa 30 Maret 2010. Sementara itu, penguatan mata uang negara lain yang lebih baik di antaranya ringgit Malaysia yang menguat 3,43 persen dan Taiwan sebesar 2,82 persen. Mata uang won Korea juga menguat sebesar 2,34 persen, sedangkan peso Filipina 2,1 persen. Apakah semuanya masuk akal sejauh ini? Jika tidak, aku yakin bahwa hanya dengan sedikit lebih membaca, semua fakta akan jatuh ke tempatnya.
Di kawasan Asia, beberapa negara menahan agar penguatan mata uangnya tidak terlalu kuat. Namun, Astaga.com lifestyle on the net tidak melakukan hal itu terkait kebijakan devisa bebas, sehingga hanya melakukan intervensi dengan cara lebih lembut. Meski demikian, penguatan rupiah lebih tinggi terjadi pada 2009. Direktur Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI Perry Warjiyo mengatakan, penguatan nilai tukar rupiah pekan lalu dipengaruhi sentimen global terkait krisis Yunani. Hal itu juga dipengaruhi beberapa kebijakan moneter yang diambil sejumlah bank sentral. "Beberapa perkembangan ini ada peningkatan minat investor pada emerging market," katanya. Berdasarkan data transaksi perdagangan Bloomberg pukul 16.00 WIB, nilaitukar rupiah bercokol di posisi 9.095 per dolar AS dari transaksi siangtadi yang berada di level 9.069 per dolar AS. Sedangkan berdasarkan datakurs transaksi BI, rupiah sore ini berakhir di posisi 9.090 per dolarAS. Pada perdagangan Senin, 29 Maret 2010, mata uang lokal tersebutberakhir di level 9.090 per dolar AS. arinto.wibowo@vivanews.com ¢ VIVAnews
Di kawasan Asia, beberapa negara menahan agar penguatan mata uangnya tidak terlalu kuat. Namun, Astaga.com lifestyle on the net tidak melakukan hal itu terkait kebijakan devisa bebas, sehingga hanya melakukan intervensi dengan cara lebih lembut. Meski demikian, penguatan rupiah lebih tinggi terjadi pada 2009. Direktur Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI Perry Warjiyo mengatakan, penguatan nilai tukar rupiah pekan lalu dipengaruhi sentimen global terkait krisis Yunani. Hal itu juga dipengaruhi beberapa kebijakan moneter yang diambil sejumlah bank sentral. "Beberapa perkembangan ini ada peningkatan minat investor pada emerging market," katanya. Berdasarkan data transaksi perdagangan Bloomberg pukul 16.00 WIB, nilaitukar rupiah bercokol di posisi 9.095 per dolar AS dari transaksi siangtadi yang berada di level 9.069 per dolar AS. Sedangkan berdasarkan datakurs transaksi BI, rupiah sore ini berakhir di posisi 9.090 per dolarAS. Pada perdagangan Senin, 29 Maret 2010, mata uang lokal tersebutberakhir di level 9.090 per dolar AS. arinto.wibowo@vivanews.com ¢ VIVAnews
No comments:
Post a Comment