Thursday, March 18, 2010

Sesi II, Aksi Beli Saham Unggulan Berlanjut

Current info tentang news tidak selalu hal yang termudah untuk mencari. Untungnya, laporan ini mencakup terbaru news info yang tersedia.
VIVAnews - Pembalikan arah menguat (rebound) indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Astaga.com lifestyle on the net pada sesi II berpeluang berlanjut. Aksi akumulasi saham-saham papan atas (blue chips) diprediksi terus terjadi.

Deni Hamzah, manajer investasi PT Reliance Asset Management berpendapat, meski sejumlah saham berkapitalisasi pasar besar (big caps) didera tekanan jual investor asing, tetapi mampu diredam dengan aksi beli saham blue chips lainnya, sehingga IHSG berhasil rebound pada akhir sesi I.

"Saham big caps yang ramai diakumulasi beli terutama di sektor infrastruktur, semen, dan konsumer," ujar dia kepada VIVAnews di Jakarta, Jumat, 19 Maret 2010.

Deni mengakui, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang menjadi sentimen positif pada saham-saham di ketiga sektor tersebut, karena memiliki utang dalam dolar AS.

Saham-saham itu, kata dia, di antaranya PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Semen Gresik Tbk (SMGR), dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

Waktu terbaik untuk belajar tentang news adalah sebelum Anda berada di tengah-tengah hal. Bijaksana pembaca akan terus membaca untuk mendapatkan yang berharga news pengalaman selagi masih gratis.

Deni memproyeksikan, IHSG pada sesi II berpeluang melanjutkan penguatan karena masih ditopang aksi beli pemodal terhadap saham-saham di sektor perbankan, infrastruktur, semen, dan otomotif seperti PGAS, SMGR, PT Bank Negara Astaga.com lifestyle on the net Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Astra International Tbk (ASII).

IHSG akhir sesi I Jumat, menguat 17,56 poin atau 0,64 persen ke level 2.754,80 dari awal transaksi pagi tadi yang melemah tipis 0,64 poin (0,02 persen) di posisi 2.736,60.

Total nilai transaksi yang dibukukan mencapai Rp 2,17 triliun dan volume tercatat 4,71 juta lot, dengan frekuensi 59.143 kali. Sebanyak 91 saham menguat, 73 melemah, 79 stagnan, serta 250 saham tidak terjadi transaksi.

Saham unggulan yang mengontribusi penguatan IHSG cukup besar di antaranya ASII terangkat Rp 450 atau 1,11 persen ke level Rp 40.650, INTP menguat Rp 200 (1,42 persen) di posisi Rp 14.200, dan PGAS naik Rp 150 atau 3,68 persen menjadi Rp 4.225.

Sedangkan bursa Asia, saat IHSG tutup bergerak variatif. Indeks Hang Seng terkoreksi 42,08 poin (0,20 persen) di posisi 21.288,59, tetapi Nikkei 225 naik 65,18 atau 0,61 persen menjadi 10.809,21, dan Straits Times menguat 8,17 poin (0,28 persen) ke level 2.922,11.

Sementara itu, berdasarkan data transaksi perdagangan Bloomberg, rupiah pukul 11.30 WIB, berada di posisi 9.117 per dolar AS. Sedangkan menurut data RTI, mata uang lokal tersebut berada di level 9.097/US$.

antique.putra@vivanews.com

¢ VIVAnews
Mengetahui cukup tentang news untuk membuat padat, pilihan informasi pemotongan di atas faktor ketakutan. Jika Anda menerapkan apa yang baru saja Anda pelajari tentang news, Anda seharusnya tidak perlu khawatir.

No comments:

Post a Comment