Sunday, June 20, 2010

Dekati 3.000, IHSG Dibayangi Tekanan Jual

Jika Anda sungguh-sungguh tertarik untuk mengetahui tentang news, Anda harus berpikir di luar dasar. Artikel ini membutuhkan informatif melihat lebih dekat hal yang perlu Anda ketahui tentang news.
VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan masih menguat hingga berakhirnya perdagangan sesi II, Senin 21 Juni 2010. Namun, tekanan jual akibat aksi ambil untung (profit taking) investor diperkirakan masih membayangi.

"Sebab, dalam satu minggu terakhir IHSG menguat berturut-turut," ujar Robin Setiawan, analis sekuritas di Jakarta kepada VIVAnews, awal pekan ini.

Menurut Robin, pemicu penguatan IHSG di sesi pertama seperti pergerakan positif bursa regional dan mata uang rupiah, diperkirakan tetap menjadi faktor penggerak menguatnya indeks pada sesi kedua.

"Begitu pula, langkah Moody's Investor Service yang mengubah prospek peringkat local and foreign currency sovereign menjadi positif dari sebelumnya stabil," tuturnya.

Mudah-mudahan informasi yang disajikan sejauh ini telah berlaku. Anda mungkin juga ingin mempertimbangkan berikut ini:

IHSG pada penutupan transaksi sesi pertama Senin terangkat 43,77 poin (1,49 persen) ke level 2.973,36. Penguatan itu melanjutkan pembukaan indeks pada transaksi pagi yang menguat 21,98 poin atau 0,75 persen di posisi 2.915,57.

Total nilai transaksi yang dibukukan mencapai Rp2,46 triliun dan volume tercatat 5,57 juta lot dengan frekuensi 58.558 kali. Sebanyak 128 saham menguat, 63 melemah, 59 stagnan, serta sebanyak 254 tidak terjadi transaksi.

Bursa Asia saat IHSG sesi pertama ditutup seluruhnya juga bergerak positif. Indeks Hang Seng menguat 576,47 poin atau 2,84 persen menjadi 20.863,18, Nikkei 225 terangkat 242,90 poin (2,43 persen) ke level 10.237,92, dan Straits Times naik 46,21 poin atau 1,63 persen di posisi 2.879,69.

Di BEI, saham unggulan (blue chips) yang mengontribusi penguatan IHSG cukup besar di antaranya PT Astra International Tbk (ASII) terangkat Rp1.600 atau 3,29 persen ke level Rp50.150, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menguat Rp800 (4,76 persen) di posisi Rp17.600, dan PT United Tractors Tbk (UNTR) naik Rp650 atau 3,45 persen menjadi Rp19.450.

Sementara itu, berdasarkan data transaksi di Bloomberg, rupiah pukul 12.00 WIB berada di posisi 9.012 per dolar AS. Sedangkan data RTI menunjukkan mata uang lokal tersebut berada di level 9.070 per dolar AS. (art)

¢ VIVAnews
Jika Anda sudah memilih beberapa petunjuk tentang news bahwa Anda dapat dimasukkan ke dalam tindakan, maka dengan segala cara, melakukan hal itu. Anda tidak akan benar-benar dapat memperoleh manfaat dari pengetahuan baru Anda jika Anda tidak menggunakannya.

No comments:

Post a Comment