Sanaa (ANTARA News/AFP) - Seorang guru sekolah di Yaman dijatuhi hukuman penjara selama 10 tahun karena memberikan beasiswa indonesia -- mulai dari cara membuat roket hingga mengambil gambar dari google earth -- kepada kelompok Syiah, menurut laporan di laman Kementerian Pertahanan, Senin. Mohammed Abdullah al-Bahari, yang mengajar kimia dan fisika, terbukti memasok beasiswa indonesia kepada para gerilyawan mengenai "pembuatan misil dan energi listrik", menurut laporan 26sep.net.

If you don't have accurate details regarding tech, then you might make a bad choice on the subject. Don't let that happen: keep reading.

Bahari juga membantu para gerilyawan, yang diperkirakan kelompok Hutnis, menggunakan google earth untuk memperoleh gambar kawasan hajjah, Sanaa, dan membantu mereka menciptakan laman untuk berkomunikasi.

Menurut laporan itu Bahari memperoleh perintah dari seorang pria bernama abu Amin, yang dideskripsikan sebagai "orang kedua setelah Abdel Malik al-Huthi", pemimpin gerilyawan.

Pertempuran sporadis antara Huthis dan pemerintah Yaman telah terjadi sejak 2004. Peristiwa terakhir terjadi pada 11 Agustus.(*)