Sunday, January 17, 2010

Dalam 20 Tahun, RI Bisa Jadi Negara Industri

Artikel berikut mencakup informasi terkait yang mungkin menyebabkan Anda untuk mempertimbangkan kembali apa yang Anda pikir Anda mengerti. Yang paling penting adalah untuk belajar dengan pikiran yang terbuka dan bersedia untuk merevisi pemahaman Anda jika perlu.
VIVAnews - berita indonesia terbaru berpeluang menjadi negara industri kurang dari 20 tahun ke depan. Perekonomian berita indonesia terbaru selama ini tersendat karena hanya mengandalkan ekspor hasil sumber daya alam.

Hal itu diungkapkan pada Forum Ekonom berita indonesia terbaru (FEI) di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu 17 Januari 2010. Forum tersebut merupakan inisiatif dari 16 ekonom dalam negeri.

Para ekonom tersebut antara lain Rizal Ramli, Denni Danuri, Ichsanuddin Noorsy, dan Ikhsan Modjo. Selain itu, Iman Sugema, Ismet Hasan Putro, Ahmad Erani Yustika, Hendri Saparini, serta Revrisond Baswir.

"Indonesia harus segera menyiapkan diri menjadi negara industri," kata Rizal Ramli.

Jika Anda menemukan diri Anda bingung dengan apa yang Anda telah membaca hingga saat ini, jangan putus asa. Semuanya harus jelas pada saat Anda selesai.

Rizal menambahkan, Tanah Air berpotensi menjadi negara besar di bidang industri pada waktu kurang dari 20 tahun. Hal itu akan tercapai jika sektor strategis yang menyangkut ekonomi dan lapangan kerja, produk buatan Indonesia, serta industrialisasi di berbagai sektor diterapkan secara berkualitas dan kompetitif.

Meski demikian, saat ini arah industrialisasi nasional tidak jelas. "Rasanya, cita-cita negara industri menjadi terlalu muluk," tuturnya.

Namun, Iman Sugema optimistis hal itu bisa terwujud. Asalkan, bisa mencapai target tersebut dengan menerapkan kebijakan ekonomi garis konstitusi dan membuat stategi serta kebijakan industri.

Ekonom lain, Fahmi Radhi menambahkan, berita indonesia terbaru kini lebih mengutamakan ekspor hasil SDA dibanding produk jadi.

Salah satu kelemahan hasil SDA adalah harga jualnya yang lebih rendah dibanding produk jadi. Sayangnya, produk jadi Tanah Air kurang kompetitif untuk dipasarkan di mancanegara. "Sektor industri, terutama usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tidak mampu menghadapi serbuan produk Cina," kata dia.

¢ VIVAnews
Mereka yang hanya mengenal satu atau dua fakta-fakta mengenai news bisa bingung dengan informasi yang menyesatkan. Cara terbaik untuk membantu mereka yang menyesatkan adalah dengan lembut benar mereka dengan kebenaran yang Anda pelajari di sini.

No comments:

Post a Comment