Tuesday, January 26, 2010

Benarkah APBN Dipakai Beli Pesawat Presiden?

Jadi apa yang news benar-benar semua tentang? Laporan berikut termasuk beberapa informasi menarik tentang news - info bisa anda gunakan, bukan hanya barang lama yang mereka gunakan untuk memberi tahu Anda.
VIVAnews - Forum berita indonesia terbaru Untuk Transparansi Anggaran menilai kebijakan alokasi anggaran pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono lebih banyak kepada  belanja Pencitraan Presiden daripada belanja kepentingan rakyat setelah dilantik menjadi Presiden untuk yang kedua kalinya.

Padahal, SBY pernah menjanjikan kebijakan anggaran Pemerintah akan diarahkan untuk mendukung kegiatan ekonomi nasional dalam memacu pertumbuhan (pro growth), menciptakan dan memperluas lapangan pekerjaan (pro employment), serta mengurangi kemiskinan (pro poor).

Kebijakan anggaran pemerintah SBY pada mulanya sangat diapresiasi baik oleh publik. Tetapi kebijakan anggaran SBY bila dilihat dari Dokumen APBN 2010, pidato atau ucapannya, baik pada acara-acara formal maupun non formal dan program realisasinya 100 hari tidak begitu berpihak kepada kepentingan masyarakat.

"Kebijakan anggaran presiden SBY lebih mengutamakan kepentingan citra diri presiden, para menteri, pejabat, dan birokrasi," ujar Ucok Sky khadafi,
Koordinator Investigasi dan Advokasi FITRA dalam siaran pers yang diterima VIVAnews di Jakarta, Selasa, 26 Januari 2010.

Dia justru mempersoalkan pemerintahan SBY yang membeli pesawat VVIP jenis Boeing 737-400 sebagai pesawat œpribadi. Alasan pengadaan pesawat jenis Boeing 737-400, dengan nilai Rp 200 miliar ini adalah kalau menyewa pesawat mahal dan tidak efisien untuk perjalan dinas presiden SBY. 

Anda mungkin tidak mempertimbangkan segala sesuatu yang baru saja Anda baca untuk menjadi informasi penting tentang news. Tapi jangan kaget jika Anda menemukan diri Anda sendiri mengingat dan menggunakan informasi ini dalam beberapa hari mendatang.

Padahal, pada waktu pemerintah Megawati, alokasi anggaran perjalanan dinas presiden Megawati di dalam negeri dan ke informasi beasiswa luar negeri negeri pada 2002 dianggarkan hanya Rp 48,845 miliar. Itu termasuk untuk menyewa pesawat, bukan pengadaan pesawat.

"Jadi anggaran perjalan dinas presiden SBY lebih mahal sebesar 150% daripada presiden Megawati," kata dia.

Kemudian, untuk menaikkan citra presiden, presiden SBY mencederai rasa keadilan rakyat, dimana alokasi kebijakan anggaran presiden Sby diperuntukan juga untuk keperluan renovasi pagar halaman dan pengadaan security systemdi lingkungan Istana Kepresidenan dan Wakil Presiden dengan anggaran Rp 22,55 miliar.

Padahal anggaran Rp 22,55 miliar akan lebih adil untuk memperluas lapangan pekerjaan (pro employment) untuk masyarakat daripada renovasi pagar halaman, dan pengadaan security system di lingkungan Istana Kepresidenan dan Wakil Presiden. Oleh karena kepentingan renovasi pagar halaman, dan pengadaan security system hanya untuk menyambut kedatangan Tamu negara dari Amerika Serikat, yaitu Presiden Barack Obama.

Selain itu, pemerintah SBY melakukan pembelian mobil mewah Toyota Crown Salon senilai Rp 1,3 miliar perunit mobil untuk pejabat negara, dan menteri kabinet. Dengan pembelian mobil mewah ini, jelas-jelas presiden SBY melakukan pemborosan  uang rakyat dari APBN, dan para pejabat maupun menteri Presiden SBY yang belum teruji dalam kinerja mereka sudah menikmati berbagai kemewahaan, dan berani mengemplang uang rakyat.

Untuk mempertahankan citra Presiden SBY dimata para birokrat, Presiden SBY menaikan anggaran belanja pegawai pada tahun informasi beasiswa gratis 2010 sebesar Rp 161,7 triliun dari alokasi anggaran pegawai pada tahun 2009 sebesar Rp 158,1 triliun, dan alokasi anggaran belanja pegawai sebesar Rp 127 triliun.

Dengan kenaikan belanja pegawai pada kebijakan anggaran 2010  atau kenaikan gaji pegawai ini bisa memicu kenaikan bahan pokok, dan membebani rakyat miskin yang anggarannya dikurangi, seperti berkurang subsidi sebesar 10% menjadi 15,5 triliun, dan bantuan sosial berkurang sebesar 11% menjadi 8,6 triliun.
 
Oleh karena itu, melihat kebijakan alokasi anggaran Presiden SBY selama 100 hari program kinerjanya tidak berpihak pada kepentingan rakyat, maka seknas FITRA menyatakan bahwa 100 hari program presiden SBY hanya untuk mempertahankan citra diri presiden SBY, alias œpembohong  publik. 

¢ VIVAnews
Jangan membatasi diri Anda sendiri dengan menolak untuk mempelajari rincian tentang news. Semakin banyak Anda tahu, akan lebih mudah untuk berfokus pada apa yang penting.

No comments:

Post a Comment