Yerusalem (ANTARA News/AFP) - Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Ehud Barak, mencoba menenangkan kekhawatiran akan segera terjadinya perang berita terbaru di Timur Tengah. Ia mengatakan dalam sebuah wawancara radio, Senin, bahwa Israel tidak berniat untuk memulai pertempuran baru. Berbicara di radio militer menjelang peringatan mengenang korban serangan militer, Barak ditanya mengenai pendapatnya atas komentar Raja Yordania Abdullah II pekan lalu, yang mengatakan bahwa kerajaan itu memperingatkan akan adanya resiko besar konflik jika perundingan damai Israel-Palestina masih buntu.

"Saya percaya dan mengira bahwa tidak ada alasan bagi perang untuk terjadi. Pastinya kami tidak memiliki niat untuk memulai hal itu, dan saya harap tidak akan ada kemerosotan dari pihak yang lain," ujarnya.

You may not consider everything you just read to be crucial information about tech. But don't be surprised if you find yourself recalling and using this very information in the next few days.

Pada 15 April dalam sebuah wawancara yang dikutip oleh Chicago Tribune, Abdullah mengatakan bahwa, " jika kami memasuki musim panas dan tidak ada proses (perdamaian) aktif, maka ada peluang bagus untuk terjadinya konflik."

Barak mengatakan bahwa dia tidak menerjemahkan kata-kata Abdullah sebagai sebuah ancaman.

"Jelas dia tidak bermaksud bahwa Yordania akan memulainya. Yordania adalah negara cinta damai yang sangat penting," katanya.

Yordania menjadi negara Arab kedua setelah Mesir yang menyelesaikan kesepakatan damai dengan Israel pada 1994.
(Uu.G003/M043/P003)