Beijing (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Badai dahsyat yang mengobrak-abrik China selatan pekan ini mengakibatkan sedikit-dikitnya 65 orang tewas dan jutaan lainnya menderita, padahal dinas pemrakira cuaca menyatakan masih ada beberapa badai pada hari-hari mendatang ini. Pada Jumat, badai membuat syok 2,55 juta penduduk dan merusak 100.000 hektare lahan subur. Sedikitnya 65 orang tewas, menurut Kantor Pengawas Banjir Negara dan Markas Besar Bantuan Kekeringan dalam pernyataan di laman Internetnya.

Hujan lebat melanda China selatan sejak Rabu.

Provinsi yang dilanda termasuk Sichuan, Chongqing, Guizhou, Jiangxi, Guangdong dan Hunan.

Hujan badai itu memicu banjir bandang yang membawa batu-lumpur, tingginya permukaan sungai dan membawa batu dan lumpur, menyebabkan sungai banjir, merusak jalan-jalan raya, jembatan serta fasilitas listrik dan telekomunikasi.

So far, we've uncovered some interesting facts about tech. You may decide that the following information is even more interesting.

Kantor pemrakira cuaca meminta pemerintah daerah memantau ketat perkembangan badai, mencegah terjadinya bencana seperti banjir dan tanah longsor, serta memberikan peringatan-peringatan dini.

Di Chongqing saja, jumlah korban meninggal telah meningkat menjadi 31, dan sejumlah lainnya masih hilang, kata pemerintah daerah.

Di Hunan, sekitar 5.000 waduk terancam tingkat kenaikan air.

Pemerintah setempat telah memindahkan penduduk dan memperbaiki fasilitas-fasilitas yang rusak.

Hujan deras diperkirakan akan mengguyur provinsi Jiangxi dan Hunan dalam beberapa hari mendatang, menurut prakiraan dinas meteorologi.
(T.H-AK/B002/P003)