Friday, May 28, 2010

Adaro-BHP Billiton Finalisasi Proyek Maruwai

Satu-satunya cara untuk mengikuti berita terakhir mengenai news adalah untuk terus-menerus tinggal di mencari informasi baru. Jika Anda membaca segala sesuatu yang Anda temukan tentang news, maka tidak butuh waktu lama bagi Anda untuk menjadi otoritas yang berpengaruh.
VIVAnews - PT Adaro Energy Tbk memperoleh persetujuan pemerintah terkait transaksi pembentukan perusahaan patungan (joint venture) baru untuk Proyek Batu bara Indonesia (Indonesian Coal Project/ICP) atau Maruwai dengan BHP Billiton.

Dalam joint venture ICP senilai US$335 juta itu, Adaro memiliki 25 persen, sedangkan BHP Billiton menguasai 75 persen.

Presiden Direktur Adaro, Garibaldi Thohir, mengungkapkan, dengan diperolehnya persetujuan pemerintah Indonesia dan terbentuknya joint venture ICP, perseroan akan bekerja sama dengan BHP Billiton. BHP adalah pemimpin global di industri sumber daya dan produsen batu bara coking terbesar di dunia.

"Dalam mengembangkan aset kelas dunia, ke depan kami harapkan akan dapat meningkatkan nilai tambah yang signifikan bagi pemegang saham," kata Garibaldi dalam keterangan tertulis yang diterima VIVAnews di Jakarta, Jumat malam 28 Mei 2010. 

Presiden Metalurgi dan Batu Bara BHP Billiton, Hubie van Dalsen, juga menyatakan kegembiraannya bahwa pemerintah Indonesia telah menyetujui pembentukan joint venture dengan Adaro.

Saya percaya bahwa apa yang telah Anda baca sejauh ini informatif. Bagian berikut ini harus pergi jauh ke arah membereskan segala ketidakpastian yang mungkin tetap.

"Adaro adalah partner di Indonesia yang memiliki nilai-nilai dan komitmen yang sama dengan kami terhadap perlindungan atas kawasan regional yang memiliki biodiversity yang luar biasa," ujarnya.

Menurut dia, BHP Billiton sedang melakukan kajian untuk mengidentifikasi opsi-opsi pengembangan atas ketujuh PKP2B (Perjanjian Kerja sama Pengusahaan Pertambangan Batu bara) yang kini dikenal sebagai proyek Batubara IndoMet.

Seperti diberitakan sebelumnya, persetujuan pemerintah itu terkait kesepakatan perjanjian antara Adaro Energy melalui anak usaha, PT Alam Tri Abadi, yang membeli 25 persen saham pada masing-masing perusahaan batu bara milik BHP Billiton. Adaro selanjutnya memiliki 25 persen bagian pada kerja sama dengan BHP Billiton tersebut.

BHP Minerals Holdings Pty Ltd dan BHP Minerals International Exploration Inc serta Alam Tri Abadi telah menandatangani perjanjian mengikat untuk menjalin kerja sama terkait proyek batu bara milik BHP Billiton pada Maret 2010.

Melalui Alam Tri Abadi, Adaro membeli 25 persen saham masing-masing pada tujuh proyek batu bara Maruwai yakni, PT Maruwai Coal, PT Juloi Coal, PT Kalteng Coal, PT Sumber Barito Coal, PT Lahai Coal, PT Ratah Coal, dan PT Pari Coal. (hs)

arinto.wibowo@vivanews.com

¢ VIVAnews
Sekarang mungkin saat yang tepat untuk menuliskan poin utama dibahas di atas. Tindakan meletakkannya di atas kertas akan membantu Anda mengingat apa yang penting tentang news.

No comments:

Post a Comment