Tuesday, May 4, 2010

IHSG Masih Berpeluang Rebound di Akhir Sesi

Yang terbaik untuk mengambil tindakan kadang-kadang tidak jelas sampai Anda telah terdaftar dan dianggap sebagai alternatif Anda. Paragraf berikut akan membantu Anda dalam petunjuk untuk apa yang menurut para pakar signifikan.
VIVAnews - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) terus terempas ke zona negatif sejak pembukaan transaksi Rabu 5 Mei 2010. Pelemahan bursa regional dan isu mundurnya Sri Mulyani Indrawati sebagai menteri keuangan disinyalir menjadi pemicu penurunan IHSG.

Manajer Investasi PT Reliance Asset Management Deni Hamzah berpendapat, melemahnya IHSG sejak pembukaan sampai penutupan transaksi sesi I hari ini terpicu sentimen negatif mancanegara maupun domestik.

"Sentimen luar negerinya pelemahan bursa global dan regional. Sedangkan dari domestik, isu akan mundurnya Sri Mulyani dari jabatannya sebagai menkeu setelah Presiden Bank Dunia Robert Zoellick memilih sebagai managing director," ujarnya kepada VIVAnews di Jakarta, Rabu 5 Mei 2010.

Analis PT Sucorinvest Central GaniGifar Indra Sakti menambahkan, selain terpicu faktor teknis dan sentimen negatif bursa global, berita Sri Mulyani yang akan menjadi managing director Bank Dunia ikut berpengaruh ke pasar. "Jadi, kebetulan saja," kata dia.

Sementara itu, Deni mengakui, IHSG berpeluang berbalik arah (rebound) pada transaksi sesi kedua. Sebab, bakal mundurnya Sri Mulyani dalam Kabinet Indonesia Bersatu jilid II belum diperoleh pernyataan resmi dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Setelah Anda mulai bergerak di luar dasar informasi latar belakang, Anda mulai menyadari bahwa ada lebih ke news daripada yang mungkin Anda pikiran pertama.

Apalagi, dia menambahkan, terdapat sejumlah saham yang berpotensi rebound setelah pada sesi pertama terkoreksi signifikan dan di luar batas kewajaran. Saham-saham itu di antaranya PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), grup Astra, sektor infrastruktur, dan perbankan.

IHSG pada akhir sesi I Rabu anjlok 82,17 poin atau 2,78 persen ke level 2.876,84 dari awal transaksi pagi tadi yang terkoreksi 45,8 poin (1,55 persen) di posisi 2.913,21.

Total nilai transaksi yang dibukukan mencapai Rp 4,22 triliun dan volume tercatat 18,21 juta lot, dengan frekuensi 74.878 kali. Sebanyak 26 saham menguat, 221 melemah, 24 stagnan, serta 229 saham tidak terjadi transaksi.

Sementara itu, bursa Asia saat IHSG sesi pertama ditutup juga bergerak negatif seperti indeks Hang Seng terkoreksi 438,32 poin atau 2,11 persen menjadi 20.324,73 dan Straits Times melemah 42,72 poin (1,47 persen) di posisi 2.858,46.

Di BEI, saham unggulan yang mengontribusi pelemahan IHSG cukup besar di antaranya PT Astra International Tbk (ASII) yang terkoreksi Rp 1.000 atau 2,19 persen ke level Rp 44.550 dan PT United Tractors Tbk (UNTR) melemah Rp 900 (4,68 persen) di posisi Rp 18.300.

Sementara itu, berdasarkan data transaksi perdagangan Bloomberg, rupiah pukul 12.00 WIB, berada di posisi 9.101/US$. Sedangkan data RTI menunjukkan mata uang lokal tersebut berada di level 9.095/US$. (art)

antique.putra@vivanews.com

¢ VIVAnews
Anda tidak dapat memprediksi kapan mengetahui sesuatu yang ekstra tentang news akan berguna. Jika Anda belajar sesuatu yang baru tentang news dalam artikel ini, Anda harus mengajukan artikel di mana Anda dapat menemukannya lagi.

No comments:

Post a Comment