VIVAnews - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) membukukan laba bersih Rp 559 miliar selama 2009. Perolehan laba itu anjlok 59 persen dibanding periode sama 2008 sebesar Rp 1,36 triliun. Dalam laporan keuangan (tidak diaudit) yang dipublikasikan PT Bursa Efek Astaga.com lifestyle on the net (BEI) di Jakarta, akhir pekan ini disebutkan, pendapatan Antam juga turun 9,5 persen dari Rp 9,59 triliun menjadi Rp 8,68 triliun.
Penurunan serupa juga terjadi untuk laba operasi setelah pajak. Laba operasi Antam tergerus 56 persen menjadi Rp 397 miliar dari sebelumnya Rp 907 miliar. Informasi tentang news disajikan di sini akan melakukan salah satu dari dua hal: baik itu akan memperkuat apa yang anda ketahui tentang news atau akan mengajari Anda sesuatu yang baru. Keduanya hasil yang baik.
Turunnya pendapatan perseroan dipicu penurunan harga jual dan volume penjualan nikel. Sebelumnya, manajemen Aneka Tambang menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$180 juta pada tahun ini. Capex tersebut dialokasikan untuk akuisisi tambang emas atau batu bara, pengembangan proyek, dan kebutuhan rutin. Direktur Utama Aneka Tambang Alwin Sjah Loebis pernah mengatakan, sebesar US$30 juta dari capex dialokasikan untuk akuisisi tambang emas atau batu bara. Sedangkan US$70 juta, sebagai kebutuhan rutin dan US$40 juta guna pengembangan tambang emas Cibaliung. arinto.wibowo@vivanews.com ¢ VIVAnews
Penurunan serupa juga terjadi untuk laba operasi setelah pajak. Laba operasi Antam tergerus 56 persen menjadi Rp 397 miliar dari sebelumnya Rp 907 miliar. Informasi tentang news disajikan di sini akan melakukan salah satu dari dua hal: baik itu akan memperkuat apa yang anda ketahui tentang news atau akan mengajari Anda sesuatu yang baru. Keduanya hasil yang baik.
Turunnya pendapatan perseroan dipicu penurunan harga jual dan volume penjualan nikel. Sebelumnya, manajemen Aneka Tambang menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$180 juta pada tahun ini. Capex tersebut dialokasikan untuk akuisisi tambang emas atau batu bara, pengembangan proyek, dan kebutuhan rutin. Direktur Utama Aneka Tambang Alwin Sjah Loebis pernah mengatakan, sebesar US$30 juta dari capex dialokasikan untuk akuisisi tambang emas atau batu bara. Sedangkan US$70 juta, sebagai kebutuhan rutin dan US$40 juta guna pengembangan tambang emas Cibaliung. arinto.wibowo@vivanews.com ¢ VIVAnews
No comments:
Post a Comment