Sanaa (ANTARA News) - Pemerintah Yaman pada Selasa menolak ancaman Al Qaida dan mengatakan akan menyerang pejuang itu "24 jam", sesudah cabang setempat kelompok itu menyeru serangan terhadap kepentingan Amerika Serikat di seluruh dunia. Yaman "tidak akan ditekan ancaman Al Qaida," kata pernyataan kementerian dalam negeri yang dikutip AFP.

"Pasukan keamanan akan terus memberantas setiap pelanggaran undang-undang dan akan menyerang sarang teroris di mana pun ditemukan," katanya.

Pada Senin, orang kedua Al Qaida di Semenanjung Arab (AQAP), Said Shihri, menyeru serangan terhadap kepentingan Amerika Serikat dan Pesalib di seluruh dunia.

Shihri juga menyatakan AQAP bermaksud mengendalikan selat strategis Bab al-Mandab, yang menghubungkan teluk Aden dengan laut Merah, dan menyeru kerjasama antara AQAP dengan kelompok keras Somalia Al-Shebab.

Ancaman Al Qaida "tidak menakutkan pasukan keamanan" dan ancaman itu "mencerminkan keterkucilan dan keputus-asaan unsur teroris di Yaman", kata kementerian dalam negeri.

"Tidak ada gencatan senjata dengan teroris," katanya, "Pasukan keamanan Yaman akan melacak unsur teroris di seluruh Yaman, 24 jam."

AQAP menyatakan bertanggung jawab atas serangan gagal oleh seorang warganegara Nigeria terhadap pesawat penumpang Amerika Serikat pada Natal.

Yaman menjadi sorotan dunia lowongan kerja terbaru ketika sayap kawasan Al Qaida menyatakan mendalangi serangan itu.

AQAP pada akhir Desember menyatakan memberi tersangka itu "alat secara teknis canggih" dan mengatakan kepada warga Amerika Serikat bahwa serangan lebih lanjut akan dilakukan.

You may not consider everything you just read to be crucial information about tech. But don't be surprised if you find yourself recalling and using this very information in the next few days.

Pengulas kuatir Yaman runtuh akibat pemberontakan Syiah di wilayah utara, gerakan pembangkangan di selatan dan serangan Al Qaida.

Negara miskin itu berbatasan dengan Arab Saudi, negara penghasil terbesar minyak dunia. Sanaa menyatakan pasukan Yaman membunuh puluhan anggota Al Qaida dalam dua serangan pada Desember.

Kedutaan besar Inggris di Sanaa juga menjadi sasaran rencana serangan jibaku Alqaida, yang digagalkan petugas keamanan Yaman pada pertengahan Desember.

Sel Al-Qaeda, yang dihancurkan di Arhab, 35 kilometer utara Sanaa, ibukota Yaman, "bertujuan menyusup dan meledakkan sasaran mencakup kedutaan besar Inggris, kepentingan asing dan bangunan pemerintah", kata pernyataan di laman 26Sep.net suratkabar kementerian pertahanan.

Selain pemberontakan, Yaman juga dilanda penculikan warga asing dalam beberapa tahun belakangan.

Warga suku di kawasan miskin Yaman sering melakukan penyanderaan untuk menekan pemerintah agar memberikan bantuan, pekerjaan atau membebaskan warga suku rekan mereka, yang ditahan.

Lebih dari 200 warga asing diculik di Yaman dalam 15 tahun belakangan. Hampir semua yang diculik itu dibebaskan tanpa cedera setelah penengahan melibatkan tetua suku.

Namun, pada 2000, seorang diplomat Norwegia tewas terperangkap bakutembak dan pada 1998, empat orang Barat tewas tertembak ketika tentara berusaha membebaskan mereka dari kelompok garis keras, yang menyandera 16 wisatawan.

Amerika Serikat pada tengah Januari menyebut AQAP kelompok teroris dalam upaya mengurangi bantuan kepada kelompok tertuduh berencana menjatuhkan satu jet tujuan Detroit pada Natal itu.

Penetapan sebutan teroris terhadap AQAP dan pemimpinnya, Nasir Wahishi dan Said ash-Shihri, itu dibuat oleh Menteri Luar Negeri Hillary Clinton setelah berembuk dengan beberapa pejabat tinggi lain dalam pemerintah Presiden Barack Obama.(B002/A038)