Saturday, December 4, 2010

Menengok Sisa-sisa Kejayaan Pengusaha Warteg

The best course of action to take sometimes isn't clear until you've listed and considered your alternatives. The following paragraphs should help clue you in to what the experts think is significant.
Liputan6.com, Tegal: Tengok sejumlah rumah mentereng di Desa Sidapurna, Tegal, Jawa Tengah. Inilah desa pemilik para warung tegal, desa yang juga disebut "kampung warteg." Jika melihat daerah ini, mungkin ada benarnya rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang akan memberlakukan pajak 10 persen bagi pengusaha warteg. Namun, menurut Kepala Desa Sidapurna Faizin, masa kejayaan para pengusaha warteg sebenarntya telah berlalu. Situasi sekarang berbeda dengan zaman sebelum krisis, di tahun 80-an hingga 90-an. Itulah zaman keemasan pengusaha warteg. Kini banyak dari mereka yang gulung tikar. "Harga-harga semakin mahal, smentara konsumen berkurang. Tukang becak kan terpinggirkan," kata Faizin.

Daryo, mantan pemilik warteg menuturkan, tanah yang dimilikinya sekarang adalah hasil saat ia masih berjaya sebagai pengusaha warteg. Setelah krisis, ia menjual beberapa warungnya karena semuanya serba mahal. Ia pun menjadi petani bawang.

The best time to learn about mobil keluarga ideal terbaik indonesia is before you're in the thick of things. Wise readers will keep reading to earn some valuable mobil keluarga ideal terbaik indonesia experience while it's still free.

Di desa ini, beberapa pengusaha warteg memang beralih menjadi petani bawang. Kalaupun ada yang masih bertahan, nasib mereka tidak beruntung seperti masa sebelum krisis. Rencana memberlakukan 10 persen pajak bagi warteg justru dikhawatirkan akan membuat makin banyak warteg yang tutup. (YUS)

You can't predict when knowing something extra about mobil keluarga ideal terbaik indonesia will come in handy. If you learned anything new about mobil keluarga ideal terbaik indonesia in this article, you should file the article where you can find it again.

No comments:

Post a Comment