Setelah Anda mulai bergerak di luar dasar informasi latar belakang, Anda mulai menyadari bahwa ada lebih ke news daripada yang mungkin Anda pikiran pertama.
VIVAnews - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) berniat menerbitkan surat utang (obligasi) subordinasi hingga Rp 3 triliun pada 2010. Penerbitan obligasi tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan kredit.
"Tahun depan (2010), kami optimistis bisa menyalurkan kredit lebih banyak," kata Direktur Keuangan Bank Rakyat Indonesia Sudaryanto Sudargo pada konferensi pers perusahaan di gedung BRI, Jakarta, Rabu, 25 November 2009.
Sudaryanto menuturkan, kebutuhan penyaluran kredit tersebut memicu perseroan menerbitkan obligasi kembali, meski BRI tengah menawarkan obligasi senilai Rp 3 triliun saat ini.
Waktu penerbitan obligasi, dia mengatakan akan bergantung pada hasil penerbitan obligasi tahun ini. Obligasi 2010, berpeluang dilakukan pada pertengahan tahun jika perusahaan mampu meraup dana segar hingga Rp 3 triliun dari obligasi 2009. "Tapi, bisa terbit pada semester awal kalau dapatnya sedikit," ujar Sudaryanto.
Sebelumnya, Bank Rakyat Indonesia memberikan kupon bunga setara surat utang negara (SUN) FR0026 + 60-160 basis poin (bps) atau 10-11 persen untuk obligasi subordinasi seri A. Sedangkan obligasi seri B mengacu pada FR0036 + 60-160, atau 10,9-11,9 persen.
Acuan kupon bunga itu berdasarkan penutupan perdagangan Selasa, 24 November 2009.
"Total dana obligasi subordinasi sebanyak-banyaknya mencapai Rp 3 triliun," kata Direktur Investment Banking Danareksa Sekuritas Reza B Zahar pada paparan publik perusahaan.
Reza menuturkan, obligasi seri A bertenor tiga tahun dan B lima tahun. Obligasi memperoleh peringkat AA dengan outlook stabil dari PT Fitch Ratings Indonesia. "Obligasi diharapkan tercatat pada 17 Desember 2009," ujarnya.
PT Danareksa Sekuritas, PT Bahana Securities, dan PT Mandiri Sekuritas menjadi penjamin pelaksana emisi (underwriter) obligasi.
antique.putra@vivanews.com ¢ VIVAnews
VIVAnews - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) berniat menerbitkan surat utang (obligasi) subordinasi hingga Rp 3 triliun pada 2010. Penerbitan obligasi tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan kredit.
"Tahun depan (2010), kami optimistis bisa menyalurkan kredit lebih banyak," kata Direktur Keuangan Bank Rakyat Indonesia Sudaryanto Sudargo pada konferensi pers perusahaan di gedung BRI, Jakarta, Rabu, 25 November 2009.
Sudaryanto menuturkan, kebutuhan penyaluran kredit tersebut memicu perseroan menerbitkan obligasi kembali, meski BRI tengah menawarkan obligasi senilai Rp 3 triliun saat ini.
Waktu penerbitan obligasi, dia mengatakan akan bergantung pada hasil penerbitan obligasi tahun ini. Obligasi 2010, berpeluang dilakukan pada pertengahan tahun jika perusahaan mampu meraup dana segar hingga Rp 3 triliun dari obligasi 2009. "Tapi, bisa terbit pada semester awal kalau dapatnya sedikit," ujar Sudaryanto.
Sebelumnya, Bank Rakyat Indonesia memberikan kupon bunga setara surat utang negara (SUN) FR0026 + 60-160 basis poin (bps) atau 10-11 persen untuk obligasi subordinasi seri A. Sedangkan obligasi seri B mengacu pada FR0036 + 60-160, atau 10,9-11,9 persen.
Acuan kupon bunga itu berdasarkan penutupan perdagangan Selasa, 24 November 2009.
"Total dana obligasi subordinasi sebanyak-banyaknya mencapai Rp 3 triliun," kata Direktur Investment Banking Danareksa Sekuritas Reza B Zahar pada paparan publik perusahaan.
Reza menuturkan, obligasi seri A bertenor tiga tahun dan B lima tahun. Obligasi memperoleh peringkat AA dengan outlook stabil dari PT Fitch Ratings Indonesia. "Obligasi diharapkan tercatat pada 17 Desember 2009," ujarnya.
PT Danareksa Sekuritas, PT Bahana Securities, dan PT Mandiri Sekuritas menjadi penjamin pelaksana emisi (underwriter) obligasi.
antique.putra@vivanews.com ¢ VIVAnews
No comments:
Post a Comment