VIVAnews - Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Fahmi Mochtar mengaku siap jika harus lengser dari jabatannya menyusul terjadinya krisis listrik akhir-akhir ini. "Saya hanya sebagai pemegang amanah. Kalau harus diganti saya siap," kata Fahmi usai mengikuti rapat koordinasi pasokan gas untuk listrik di kantor menko perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis 19 November 2009. Namun, dia tidak bersedia memberikan komentar ketika ditanya apakah sudah ada pembicaraan dengan kementerian BUMN tentang rencana pergantian dirinya tersebut. Pikirkan tentang apa yang telah Anda baca sejauh ini. Apakah itu memperkuat apa yang telah Anda ketahui tentang news? Atau ada sesuatu yang sama sekali baru? Bagaimana dengan sisa paragraf?
Fahmi mengetahui isu akan diganti dari media massa. "Ya, mungkin bulan depan saya tidak diwawancara lagi," ujar dia. Sebelumnya, untuk mengatasi kekurangan pasokan listrik di sejumlah wilayah termasuk DKI Jakarta, PLN membutuhkan dana sedikitnya Rp 30 triliun. Dana tersebut akan disiapkan dari PLN, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), serta Pemerintah Daerah. arinto.wibowo@vivanews.com ¢ VIVAnews
Fahmi mengetahui isu akan diganti dari media massa. "Ya, mungkin bulan depan saya tidak diwawancara lagi," ujar dia. Sebelumnya, untuk mengatasi kekurangan pasokan listrik di sejumlah wilayah termasuk DKI Jakarta, PLN membutuhkan dana sedikitnya Rp 30 triliun. Dana tersebut akan disiapkan dari PLN, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), serta Pemerintah Daerah. arinto.wibowo@vivanews.com ¢ VIVAnews
No comments:
Post a Comment