VIVAnews - PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) mencatatkan laba bersih senilai Rp 97,33 miliar untuk periode sembilan bulan pertama 2009. Angka ini turun sekitar 19,7 persen dibanding periode yang sama di 2008 sebesar Rp 121,25 miliar. Dalam publikasi laporan keuangan perseroan yang dipublikasikan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Kamis 26 November 2009 disebutkan, penurunan laba bersih perseroan dipicu oleh kenaikan beban keuangan bersih dari Rp 94,25 miliar menjadi Rp 154,6 miliar. Padahal, selama periode tersebut, Bakrie Telecom mampu mencatatkan kenaikan pendapatan usaha sebesar 27,3 persen menjadi Rp 2,54 triliun dari sebelumnya Rp 1,99 triliun. Informasi tentang news disajikan di sini akan melakukan salah satu dari dua hal: baik itu akan memperkuat apa yang anda ketahui tentang news atau akan mengajari Anda sesuatu yang baru. Keduanya hasil yang baik.
Dari total pendapatan usaha itu, pendapatan jasa telekomunikasi mengontribusi Rp 2,29 triliun dan interkoneksi Rp 247,2 miliar. Namun, setelah dipotong beban interkoneksi Rp 200,82 miliar dan potongan harga Rp 330,3 miliar, pendapatan usaha bersih perseroan tercatat Rp 2,01 triliun, atau masih meningkat dibanding Rp 1,55 triliun pada periode sama 2008. Kenaikan pendapatan usaha bersih itu juga diikuti dengan peningkatan beban usaha dari Rp 1,28 triliun menjadi Rp 1,79 triliun. Akibatnya, laba usaha terkikis menjadi Rp 223,02 miliar dari sebelumnya Rp 270,12 miliar.
Per 30 September 2009, perseroan juga membukukan laba selisih kurs sebesar Rp 83,99 miliar dari sebelumnya Rp 9,65 miliar. arinto.wibowo@vivanews.com ¢ VIVAnews
Dari total pendapatan usaha itu, pendapatan jasa telekomunikasi mengontribusi Rp 2,29 triliun dan interkoneksi Rp 247,2 miliar. Namun, setelah dipotong beban interkoneksi Rp 200,82 miliar dan potongan harga Rp 330,3 miliar, pendapatan usaha bersih perseroan tercatat Rp 2,01 triliun, atau masih meningkat dibanding Rp 1,55 triliun pada periode sama 2008. Kenaikan pendapatan usaha bersih itu juga diikuti dengan peningkatan beban usaha dari Rp 1,28 triliun menjadi Rp 1,79 triliun. Akibatnya, laba usaha terkikis menjadi Rp 223,02 miliar dari sebelumnya Rp 270,12 miliar.
Per 30 September 2009, perseroan juga membukukan laba selisih kurs sebesar Rp 83,99 miliar dari sebelumnya Rp 9,65 miliar. arinto.wibowo@vivanews.com ¢ VIVAnews
No comments:
Post a Comment