Friday, November 20, 2009

Pemerintah Defisit Gula 500 Ribu Ton

Semakin Anda memahami tentang subjek apapun, yang lebih menarik menjadi. Ketika Anda membaca artikel ini Anda akan menemukan bahwa subjek dari news jelas bukan pengecualian.
VIVAnews - Pemerintah mengungkapkan pasokan gula hingga April 2010 hingga kini masih defisit sekitar 500 ribu ton. Padahal kebutuhan gula nasional hingga periode itu mencapai 1,2 juta ton.

"Yang ada sekarang 610 ribu ton," kata Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar usai rapat koordinasi dengan Menteri Perdagangan Mari E Pangestu, Menteri Perindustrian MS Hidayat, serta sejumlah direksi PT Perkebunan Nusantara di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Jumat malam 20 November 2009.

Menurut Mustafa, pemerintah hingga kini masih mempelajari sumber pasokan gula untuk mengatasi kekurangan sekitar 500 ribu ton tersebut.

"Apakah dari swasta di luar PTPN atau PT RNI (Rajawali Nusantara Indonesia), atau diambil dari stok di masyarakat," ujarnya.

Jika Anda menemukan diri Anda bingung dengan apa yang Anda telah membaca hingga saat ini, jangan putus asa. Semuanya harus jelas pada saat Anda selesai.

Dia menambahkan, pemerintah kembali akan membahas kekurangan pasokan gula tersebut pada pertemuan Selasa 24 November 2009. "Jadi kami belum bicara masalah impor," katanya.

Disinggung apakah kekurangan pasokan tersebut sudah menghitung kuota impor gula, Mustafa mengatakan bahwa pemerintah masih mencocokkan data kebutuhan dan pasokan.

Selain itu, dia mengakui, fasilitas impor yang diberikan sebelumnya belum seluruhnya terealisasi. Kalau pun ada hanya sebagian kecil.

"Saya tidak tahu apakah akan diperpanjang. Akan kami lihat itu nanti.
Jawabannya pada tanggal 24 November," ujarnya.

arinto.wibowo@vivanews.com

¢ VIVAnews

Itu terbaru dari news berwenang. Setelah Anda terbiasa dengan ide-ide ini, Anda akan siap untuk pindah ke tingkat berikutnya.

No comments:

Post a Comment