Sunday, December 6, 2009

2010, Kredit Perbankan Diharapkan Tumbuh 20%

Ketika Anda belajar mengenai sesuatu yang baru, mudah untuk merasa kewalahan oleh jumlah semata-mata informasi yang relevan yang tersedia. Artikel informatif ini akan membantu Anda berfokus pada titik pusat.
VIVAnews - Pertumbuhan kredit perbankan pada 2010 diharapkan mencapai di atas 20 persen jika menggunakan asumsi pertumbuhan ekonomi 5-6 persen.

"Idealnya, setiap satu persen pertumbuhan ekonomi mampu meningkatkan pertumbuhan kredit empat persen," kata pengamat perbankan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Ryan Kiryanto di Jakarta, Sabtu 5 Desember 2009.

Ia menuturkan, pertumbuhan kredit perbankan pada 2009 jauh dari realisasi target Bank Indonesia (BI). "Tapi melihat tingkat likuditas perbankan, sama sekali tidak mengalami kekeringan," ujar dia.

Pertumbuhan kredit hingga November 2009 hanya sebesar 5,6 persen, sedangkan rasio kecukupan modal (CAR) dalam periode yang sama juga tetap kokoh sebesar 17 persen.

"Seharusnya perbankan bisa lebih deras mengucurkan kreditnya jika dilihat dari aspek likuiditas," ujarnya.

Apalagi dari profil laba, bank-bank nasional juga menyatakan dalam kondisi bagus.

Anda yang belum terbiasa dengan kata kunci pada% terbaru% kini memiliki setidaknya pemahaman dasar. Tapi ada lagi yang akan datang.

"Karena rata-rata mencatat laba yang positif pada kuartal III-2009," ujar dia.

Namun, dia menambahkan, pertumbuhan laba perbankan yang cenderung positif diperoleh bukan dari penyaluran kredit sebagai bisnis intinya.

"Ternyata dominan memperoleh laba dari fee based income," ujar Ryan.

Menurut dia, fee based income tersebut ditopang dari pendapatan penempatan dana di surat berharga.

Ia menilai, pada 2009, perbankan memang sulit memberikan kredit yang
menyebabkan sektor riil sulit tumbuh. Sekitar 40-50 persen dari pendapatan perbankan bukan dari pemberian kredit.

Ryan mengatakan, Bank Indonesia (BI) selaku regulator harus bisa mendorong perbankan nasional agar melakukan intermediasi dengan baik untuk menggerakkan sektor riil.

"Mereka dapat bersama-sama menggerakan sektor riil dan perekonomian bukan hanya menempatkan dananya di surat berharga," tutur Ryan.

arinto.wibowo@vivanews.com

¢ VIVAnews
Itu terbaru dari news berwenang. Setelah Anda terbiasa dengan ide-ide ini, Anda akan siap untuk pindah ke tingkat berikutnya.

No comments:

Post a Comment