Thursday, December 3, 2009

Bumi Resources Siapkan Rights Issue

Artikel menarik ini alamat beberapa isu kunci mengenai news. Yang cermat membaca bahan ini bisa membuat perbedaan besar dalam bagaimana Anda berpikir tentang news.
VIVAnews - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) merencanakan penawaran umum terbatas (PUT) untuk mendanai kebutuhan investasi perusahaan. Perusahaan membutuhkan investasi sebesar US$ 2,226 miliar hingga 2013.

œAda potensi untuk melakukan (rights issue), kata Direktur Operasional Bumi Resources Kenneth Farrel usai paparan publik perusahaan di acara Investor Summit & Capital Market Expo 2009, Jakarta, Kamis 3 Desember 2009.

Farrrel  menjelaskan, Pemerintah Indonesia mengimbau perusahaan terbuka untuk melakukan pre-emptive rights sebesar lima persen saham paling tidak satu kali selama tiga tahun. œPemerintah bahkan sedang mempertimbangkan untuk menaikkan menjadi 10 persen, jelasnya.

Hal itu, dia mengakui, menjadi salah satu pertimbangan Bumi pada rencana pendanaan eksternal. Saat ini, perusahaan tengah mencari sumber pinjaman untuk memenuhi kebutuhan investasinya. Hingga tahun 2013, perseroan membutuhkan dana segar setidaknya sebesar US$2,226 miliar.

œKami memiliki rencana strategis, sehingga membutuhkan banyak dana, kata dia.

Sepertinya informasi baru ditemukan tentang sesuatu setiap hari. Topik dan kata kunci% dari% tidak terkecuali. Jauhkan membaca lebih segar untuk mendapatkan berita tentang news.

Farrel menambahkan, pihaknya belum memutuskan penjamin siaga (standby buyer) pada aksi pelepasan saham itu. Bumi akan menyeleksi harga penawaran terbaik.  

Sementara itu, Chief Financial Officer Bumi Resources Andrew Beckham menambahkan, total utang konsolidasi Bumi saat ini sekitar US$ 3,4-3,5 miliar.

Berdasarkan materi paparan publik, baru-baru ini perusahaan menerima pinjaman sebesar US$ 1,9 miliar dari CIC, surat utang (obligasi) senior bergaransi US$ 300 juta, obligasi konversi (convertible bonds) bergaransi US$ 300 juta.

Sebelumnya, investasi perusahaan sebesar US$ 2,26 miliar akan digelontorkan untuk beberapa proyek perseroan. Sebagian besar investasi, atau sekitar US$ 1,1 miliar dialokasikan untuk pengembangan kebutuhan anak usahanya, PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia.

Selain itu, pengembangan proyek Herald Resources di Dairi sebesar US$ 211 juta, proyek Gorontalo dan Citra Palu US$ 500 juta, Mauritania US$ 300 juta, dan PT Fajar Bumi Sakti serta PT Pendopo Energi Batubara US$ 150 juta.

"Pendanaan proyek tersebut berasal dari kas Bumi sebesar US$ 1 miliar," ujar Senior Vice President Bumi Resources Dileep Srivastava.

¢ VIVAnews
Anda tidak dapat memprediksi kapan mengetahui sesuatu yang ekstra tentang news akan berguna. Jika Anda belajar sesuatu yang baru tentang news dalam artikel ini, Anda harus mengajukan artikel di mana Anda dapat menemukannya lagi.

No comments:

Post a Comment