Friday, December 11, 2009

Bambang Soesatyo Siap Hadapi Tuntutan Menkeu

Jika Anda sungguh-sungguh tertarik untuk mengetahui tentang news, Anda harus berpikir di luar dasar. Artikel ini membutuhkan informatif melihat lebih dekat hal yang perlu Anda ketahui tentang news.
VIVAnews - Anggota Pansus Hak Angket Bank Century Bambang Soesatyo siap menghadapi tuntutan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Menkeu siap menyomasi Bambang terkait pernyataan anggota Fraksi Partai Golkar itu soal rekaman percakapan Sri Mulyani dengan Robert Tantular.

"Saya siap melayani. Saya kan bekerja berdasarkan undang-undang. Sebagai anggota Pansus saya punya hak penyelidikan dan penyidikan. Pansus kan sudah komitmen mengungkap segalanya," tegas Bambang saat dihubungi VIVAnews, Sabtu 12 Desember 2009.

Departemen Keuangan bersikap tegas atas munculnya berita menyangkut dugaan percakapan Sri Mulyani dan Ribert Tantular. Dalam jumpa pers mendadak Jumat malam, Kabiro Humas dan Hukum Harry Zoeratin atas nama Sri Mulyani menyatakan akan menyomasi Bambang Soesatyo atas pernyataannya itu.

Lihat berapa banyak Anda dapat mempelajari tentang news ketika Anda mengambil sedikit waktu untuk membaca sebuah artikel diteliti baik? Jangan lewatkan pada seluruh informasi yang besar ini.

Pada dasarnya, imbuh Bambang, pernyataannya soal adanya rekaman antara eks pemilik Bank Century itu dengan Sri Mulyani untuk menggambarkan kepada publik bahwa rapat Komisi Stabilitas Sektor Keuangan yang digelar sejak 20 November 2008 sore hingga 21 November 2008 subuh juga dihadiri Robert, meski ia menunggu di ruangan lain.

Kehadiran Robert dipertanyakan karena ia hanya miliki 10 persen saham di bank tersebut. "Bukan pemilik mayoritas, tapi saat itu Menkeu menemui dan ada pembicaraan meski hanya dua pertanyaan," kata Bambang yang yakin rekaman itu sangat valid dan sama dengan yang dimiliki Departemen Keuangan. "Saya nggak fitnah kok. Saya sampaikan rekaman, fakta," tegasnya.

Rekaman itu juga berisi penolakan pejabat yang hadir dalam rapat KSSK untuk membail out Bank Century, termasuk penolakan Sri Mulyani. "Jadi sebenarnya bagus untuk Sri Mulyani juga karena rekaman menunjukkan sikap dia, makanya aneh kok sampai panik benar," kata dia.

Namun Bambang mengakui meski hanya singkat, pembicaraan antara Sri Mulyani dengn Robert Tantular bisa menimbulkan multi tafsir. "Dalam rekaman terdengar kata-kata Menkeu, oke kita akan lakukan percakapan tertutup. Nah Robert bilang, silakan dilanjutkan, cuma kesimpulan untuk menutup pasar pakai saja alasan ekonomi sekarang. Itu kata Robert, itu mencurigakan, memang rapatnya di kamar sebelah ruangan Robert menunggu," beber Bambang.

Karenanya, Bambang berharap pimpinan DPR menyetujui pemanggilan Robert Tantular oleh Pansus untuk didengarkan keterangannya seputar kehadirannya di Depkeu malam itu.

¢ VIVAnews
Mengetahui cukup tentang news untuk membuat padat, pilihan informasi pemotongan di atas faktor ketakutan. Jika Anda menerapkan apa yang baru saja Anda pelajari tentang news, Anda seharusnya tidak perlu khawatir.

No comments:

Post a Comment